Berdasarkan cerita masyarakat setempat, sejarah pulau ini dimulai dari datangnya Nokoda tahun 1.700-an yang diikuti pula oleh datangnya Hawang yang merupakan keturunan Cina. Hawang menetap di sebuah pulau sampai memiliki seorang anak perempuan yang kerap kali dipanggil Pok Hawang. Kelaziman memanggil Pok Hawang akhirnya menjadi nama Pulau dimana Hawang menetap dengan sebutan Pulau Pahawang pada tahun 1850-an.
Perkembangan desa Pulau Puhawang diawali dengan datang dan berdiamnya H. Muhammad bin H. Ibrahim Hulubalang dari Kalianda yang tinggal di Kalangan, sedangkan di Pulau Pahawang sejak kedatangan Ki Mandara dari Sulawesi Selatan tahun 1920-an. Perkembangan selanjutnya dimulai sejak tahun 1930 dengan datangnya Datuk Jahari yang menetap dan menikah dengan anak Ki Mandara di Penggetahan dan H. Dulmalik dari Putih Doh yang menetap di Suak Buah.

Perkembangan selanjutnya (tidak diketahui dengan pasti tahunnya), beberapa orang datang dan tinggal di Desa Pulau Pahawang. Mereka berasal dari berbagai tempat. Dari wilayah Banten – Jawa Barat, mereka adalah Jahari menetap di dusun Penggetahan dan Ruslan yang menetap di Dusun Cukuh Nyai Jaralangan. Haji Dul Malik dari Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus – Lampung menetap di Dusun Pulau Pahawang. Kedatangan mereka bertujuan membuka lahan untuk berkebun.
Pada perkembangannya Desa Pulau Pahawang memiliki terbagi dalam 6 Dusun yang bernama Dusun I Suak Buah, Dusun II Penggetahan, Dusun III Jeralangan, Dusun IV Kalangan, Dusun V Pahawang dan Dusun VI Cukuh Nyai. Kalangan adalah dusun yang terletak di daratan pulau Sumatera yang dipisahkan oleh laut dengan jarak tempuh antar keduanya 1/4 jam dengan perahu ketinting.
Desa Pulau Pahawang saat itu berstatus kampung dan masuk dalam wilayah Marga Punduh. Oleh karena itu secara adat istiadat warga Pulau Pulau Pahawang mengikuti aturan Marga Punduh. Untuk urusan pemerintahan dipimpin oleh Mandara dan urusan keagamaan dipimpin oleh H. Dul Malik. Pada tahun 1980 secara definitif Pulau Pahawang ditetapkan menjadi desa.
Sekilas Pulau Pahawang
Pahawang adalah nama desa yang terletak di kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran pulau ini memiliki luas kurang lebih seluas 1.084 Ha. Desa Pahawang terbagi dalam 6 dusun yang terdiri dari Pahawang, Suakbuah, Penggetahan, Jeralangan, Kalangan, dan Cukuhnyai.
Secara administratif Desa Pulau Pahawang memiliki batas-batas wilayah yaitu sebelah Utara, Timur dan Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Bebangak. Pahawang merupakan pulau yang terletak di kawasan Teluk Lampung yang berada di Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan data statistik 2012 luas Pulau Pahawang adalah sebesar 10,20 km2 atau 1020 ha. Secara geografis berada pada 5o40,2’- 5o43,2’LS dan 105o12,2’- 105o15,2BT’. Pulau Pahawang merupakan kawasan pesisir, terdiri dari laut, pantai, rawa, daratan dan daerah perbukitan, serta termasuk bagian pulau-pulau kecil yang ada di kawasan Teluk Lampung.
Desa Pulau Pahawang terletak pada ketinggian 10 m dari permukaan laut. Topografi daerahnya adalah landai dan berbukit, dengan suhu udara rata-rata 28,5 – 32,0 0C. Pulau Pahawang memiliki potensi geografis yang terdapat di wilayah darat maupun lautnya. Sebagian besar ekosistem daratan merupakan hutan, di daerah pantai terdapat hutan mangrove yang relatif masih baik. Di beberapa kawasan terdapat pantai landai, berpasir ataupun berlumpur. Perbedaan ketinggian permukaan air saat pasang dan surut relatif rendah.
Potensi Pulau Pahawang
Pulau cantik nan indah ini menyimpan berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan dalam rangka penunjang pembangunan. Potensi yang terdapat di pulau Pahawang antara lain;
1. Pertanian
Pulau Pahawang memiliki luas daratan seluas kurang lebih 1.084 Ha yang terbagi menjadi dua yaitu pulah Pahawang besar dan Pulau Pahawang Kecil. Luas lahan yang terdapat di pulau Pahawang dimamfaatkan oleh masyarakat Pulau sebagai sumber mata pencaharian, dengan membuka perkebunan seperti perkebunan Kelapa dan Kakao.
2. Perikanan
Pulau Pahawang Lampung kini menjadi destinasi wisata kekinian yang populer dimata para traveller, Para wisatawan dari berbagai pelosok tanah air pun berlomba-lomba untuk berkunjung menyaksikan keindahan alam di sini. Terlebih suasana di pulau ini yang masih alami.
3. Pariwisata
Pulau Pahawang Lampung kini menjadi destinasi wisata kekinian yang populer dimata para traveller, Para wisatawan dari berbagai pelosok tanah air pun berlomba-lomba untuk berkunjung menyaksikan keindahan alam di sini. Terlebih suasana di pulau ini yang masih alami.
Pulau Pahawang terbagi menjadi dua, yakni Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil. Keduanya pun memiliki kondisi yang jauh berbeda. Pulau Pahawang Besar merupakan pulau yang telah berpenghuni. Sementara itu di Pulau Pahawang Kecil, para traveler akan bisa berpuas diri menjelajahi keindahannya. Terlebih Pulau Pahawang Kecil merupakan sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Kalaupun ada, itupun cottage milik warga asing.
sumber: jadesta.kemenparekraf.go.id – Desa Wisata Pahawang